Sabtu, 28 April 2012

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi


Nama: Mikha Paricha
NPM: 24211485
Kelas: 1EB08 

A.         Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi

Kekuatan ekonomi utama yang menentukan investasi adalah hasil biaya investasi yang ditentukan oleh kebijakan tingkat bunga dan pajak, serta harapan mengenai masa dean (Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus, 1993, 18, 3).

Faktor-faktor penentu investasi sangat tergantung pada situasi di masa depan yang sulit untuk diramalkan, maka investasi merupakan komponen yang paling mudah berubah.

Penanaman modal dalam negeri memberikan peranan dalam pembangunan ekonomi di Negara-negara sedang berkembang. Hal ini terjadi dalam berbagai bentuk. Modal investasi mampu mengurangi kekurangan tabungan dan melalui pemasukan peralatan modal dan bahan mentah dengan demikian menaikkan laju pemasaran modal. Selain itu, tabungan dan investasi yang rendah mencermikan kurangnya modal di Negara keterbelakangan teknologi. Bersama dengan modal uang dan modal fisik, modal investasi yang membawa serta keterampilan teknik, tenaga ahli, pengalaman organisasi, informasi pasar, teknik-teknik produksi maju, pembaharuan produk, dan lain-lain. Selain itu juga melatih tenaga kerja setempat pada keahlian baru. Semua ini pada akhirnya akan mempercepat pembangunan ekonomi Negara terbelakang. Pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang sangat mempengaruhi peneneman modal asing ke dalam negeri.

Ada beberapa factor yang mempengaruhi Investasi, antara lain:

·         Nilai Tukar
Secara teoritis dapmpak perubahan tingkat/nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak pasti. Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat lagsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestic. Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negativenya pada absorbs domestik atau yang dikenal dengan expenditure reducing effect. Karna penurunan tingka kurs ini akan menyebabkan nilai riil asset maasyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestic masyarakat. Gejala diatasi pada tingkat perusahaan akan direspon dengan penurunan pada pengeluaran/alokasi modal pada investasi.

Pada sisi penewaran, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan perubahan tingkat kurs pada investasi relative tidak menentu. Panurunan nilai tukar mata uang domestic akan menaikkan produk-roduk import yang diukur dengan mata uang domestic dan ekspor (traded goods) ralatif terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan (non treaded goods), sehingga didapatkan kenyataannya nilai tukar mata uang domestic akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut.

·         Tingkat Suku Bunga
Tingkat bunga mempunyai pengaruh signifikan pada dorongan untuk berinvestasi. Pada kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modal atua bahan baku produksi memerlukan modal (input) lain untuk menghasilkan output/barang final.
·         Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi berpengaruh negative pada tingkat investasi hal ini disebabkan karna tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflsai yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jauh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relative. Dismping itu menurut greene dan pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro.

Di Indonesia kenaikan tingkat inflasi yang cukup besar biasanya akan diikuti dengan kenaikan tigkat suku bunga perbankan. Dapat dipahami, dalam upayanya menurunkan tingkat inflasi yang membumbung, pemerintahan sering menggunakan kebijakan moneter uang ketat (tigh money policy). Dengan demikian tingkat inflasi domestic juga berpengaruh pada investasi secara tida langsung melali pengaruhnya pada tingkat bunga domestik.

·         Suku Bunga
Suku bunga merupakan factor yang sangat penting dalam menarik investasi karna sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan medorong investor untuk meminjam modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan melakukan investasi.

·         Pendapatan nasional per kapita untuk tingkat Negara (nasional) dan PDRB per kapita untuk tingkat provinsi dan kota atau kabupaten
Pendapatan nasional per kapita dan PDRB per kapita merupakan cermin daya beli masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli masyarakat suatu Negara atau daerah (yang dicerminkan oleh Pendapatan nasional per kapita atau PDRB perkapita) maka akan menarik Negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi.

·         Kondisi Sarana dan Prsarana
Investasi membutuhkan sarana dan prasarana pendukung. sarana dan prasarana pendukung tersebut meliputi sarana dan prasarana transportasi, komunikasi, utilitas, pembuangan limbah, dan lain-lain. Contoh sarana dan prasarana transportasi: jalan, terminal, pelabuhan, Bandar udara dan lain-lain. Telekomunikasi: jaringan telepon kabel maupun nirkabel, jaringan internet, prasarana dan asrana pos. sedangkan contoh dari utilitas: air bersih, listrik, dan lain-lain.

·         Birokrasi Perijinan
Birokrasi Perijinan merupakan factor yang sangat penting dalam mempengaruhi investasi karena birokrasi yang panjang memperbesar biaya bagi investor. Birokrasi yang panjang memperbesar biaya bagi pengusaha karena akan memperpanjang waktu beurursan dengan aparat. Padahal bagi pengusaha, watu adalah uang. Kemungkinan yang lain, birokrasi yang panjang membuka peluang oknum aparat pemerintah untuk menarik suap dari para pengusaha dalam rangka memperpendek birokrasi tersebut.

·         Kualitas SDM
Manusia yang berkualitas akhir-akhir ini merupakan daya tarik investasi yang cukup penting. Sebabnya adalah teknologi yang dipakai oleh para pengusaha makin lama makin modern. Teknologi tersebut menuntut keterampilan lebih dari tenaga kerja.

·         Peraturan dan undang-undang ketenaga kerjaan
Peraturan undag-undang ketenagakerjaan ini antara lain menyangkut peraturan tentang pemutusan hubungan kerja (PHK), upah minimum, kontrak kerja, dan lain-lain.

·         Stabilitas polotik dan Keamanan
Stabilitas polotik dan Keamanan penting bagi investor karena akan menjamin kelangsungan investasinya untuk jangka panjang.

·         Faktor-faktor social budaya
Contoh faktor social budaya ini misalnya selera masyarakat terhadap makanan. Orang jawa pedalaman misalnya lebih senang masakan yang manis rasanya, sedangkan orang jawa pesisiran lebih senang maskan yang asin rasanya.


B.         Faktor-faktor Penentu Pertumbuhan dan Perubahan Ekonomi

1)      Faktor Sumber Daya Manusia,
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.

2)      Faktor Sumber Daya Alam,
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

3)      Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

4)      Faktor Budaya,
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.

5)      Sumber Daya Modal,
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.


Pertumbuhan ekonomi suatu Negara sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan ekonomi bangsanya, karena jika pertumbuhan ekonomi di sebuah Negara tau di sebuah daerah mengalami kenaikan maka rakyatya pun dapat hidup sejahtera. Sama halnya dengan yang terjadi pada Negara Indonesia, jika perekonomian Indonesia mengalami penurunan maka sangat berpengaruh dengan kesejahteraan rakyatnya. Beberapa faktor di atas dapat menyebabkan penurunan perekonomian jika tidak dikelola dengan baik. Sebagai contoh sumber daya alam yang sangat melimpah di Indonesia seperti bahan tambang yang masih banyak tersimpan di dasar bumi, tidak dapat dikelola dengan baik oleh sumber daya manusia karena IPTEK yang dimiliki masih kurang dibandingkan dengan Negara-negara berkembang lainnya. Hasilnya adalah banyak bahan tambang di Negara Indonesia yang dikelola oleh pihak asing. dengan begitu hasil dari bahan tambang itu sekarang bukan hanya milik Indonesia saja tetapi sebagian besar menjadi milik Negara yang mengelolanya dengan IPTEK yang lebih baik. dengan begitu Indonesia mendapatkan sedikit keuntungan dalam bidang ekonomi.
Jika Indonesia memiliki IPTEK yang cukup untuk mengelola seluruh kekayaan alam di Negara ini, maka Indonesia dapat mengimpornya ke Negara luar. Dan pasti Indonesia memeliki keuntungan yang jauh lebih besar dan digunakan sebagai uang Negara untuk membangun fasilitas-fasilitas umum bagi rakyatnya yang bertujuan untuk lebih mencerdaskan dan menyejahterakan rakyatnya.

Sumber:

Rabu, 18 April 2012

tugas 5 Upaya Pemerintah Mengatasi Memiskinan

nama : mikha paricha
npm : 24211485
kelas : 1EB08
1.     Masalah Kemiskinan di Indonesia

Lebih dari 110 juta orang Indonesia hidup dengan penghasilan kurang dari US$ 2 per hari. Jumlah ini sama dengan jumlah penduduk Malaysia, Vietnam dan Kamboja digabungkan. Sebagian besar penduduk miskin di Asia Tenggara tinggal di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga tidak mampu meningkatkan berbagai indikator utama pembangunan sosial dibandingkan dengan negara-negara Asia Timur lainnya. Tingkat kematian ibu hamil di Indonesia, misalnya, dua kali lebih tinggi dari tingkat kematian di Filipina dan lima kali lebih tinggi dari Vietnam. Hampir setengah dari penduduk Indonesia tidak mempunyai akses yang cukup terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi.
Indonesia memang telah mencapai hasil yang memuaskan dalam menurunkan tingkat kemiskinan sejak tahun 1960-an dan juga telah berhasil mengurangi efek dari krisis. Tetapi Indonesia masih harus menghadapi tiga masalah mendasar dalam upaya mengangkat sebagian besar penduduk yang masih terhimpit kemiskinan dan kepapaan, yaitu:

a)      Mempercepat perumbuhan ekonomi
b)      Peningkatan pelayanan sosial bagi masyarakat miskin
c)      Perlindungan bagi rakyat miskin

2.     Upaya Pemerintah Dalam Mengatasi Kemiskinan di Indonesia

Penanganan berbagai masalah miskinan di Indonesia memerlukan strategi yang jelas. Pemerintah Indonesia dan pihak-pihak yang terkait dalam masalah tersebut tergolong hebat, karena mereka telah melakukan berbagai cara/usaha dalam membentuk strategi penanggulangan kemiskinan. Hal pertama yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan pihak-pihak terkai adalah dengan menyelesaikan dan mengadaptasi rancangan strategi penanggulangan kemiskinan. Kemudian dapat melakukan tahap pelaksanaan yang sesuai dengan orang-orang yang terpercaya. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil dalam melaksanakan strategi pengentasan kemiskinan.

1)      Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok
2)      Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin
3)      Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan barbasis masyarakat
4)      Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar
5)      Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan social bagi masyarakat miskin

Dari lima langkah program yang dilakukan oleh pemerintah tersebut, diharapkan jumlah rakyat miskin yang ada dapat tertanggulangi sedikit demi sedikit. Beberapa langkah teknis yang dilakukan pemerintah terkait lima program tersebut antara lain:

a)      Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Program ini bertujuan menjamin adanya daya beli masyarakat miskin atau keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan kebutuhan pokok utama selain beras. Program yang berkaitan dengan fokus ini seperti :
o   Penyediaan cadangan beras pemeritah 1 juta ton
o   Stabilitasi/kepastian dari harga barang komoditas primer
b)      Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin. Program ini bertujuan mendorong terciptanya dan terfasilitasinya kesempatan berusaha yang lebih luas dan berkualitas bagi masyarakat atau keluarga miskin. Beberapa program yang berkenaan dengan fokus ini antara lain:
o   Penyediaan dana bergulir untuk kegiatan produktif skala usaha mikro dengan pola bagi hasil/syariah dan konvensional.
o   Bimbingan teknis/pendampingan dan pelatihan pengelola Lembaga Keuangan Mikro (LKM)/Koperasi Simpan Pinjam (KSP).
o   Pelatihan budaya , motivasi usaha dan teknis manajemen usaha mikro
o   Pembinaan sentra-sentra produksi di daerah terisolir dan tertinggal
o   Fasilitas sarana dan prasarana usaha mikro
o   Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
o   Pembangunan usaha skala kecil
o   Peningkatan akses informasi dan pelayanan pendampingan pemberdayaan dan ketahanan keluarga
o   Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah
o   Peningkatan koordinasi penanggulangan kemiskinan berbasis kesempatan berusaha bagi masyarakat miskin.

c)      Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan dukungan pengembangan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin. Program yang berkaitan dengan fokus ketiga ini antara lain :
o   Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di daerah perdesaan dan perkotaan
o   Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
o   Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus
o   Penyempurnaan dan pemantapan program pembangunan berbasis masyarakat.

d)     Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus program ini bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar. Beberapa program yang berkaitan dengan fokus ini antara lain :
o   Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs);
o   Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA);
o   Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa untuk mahasiswa berprestasi
o   Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di kelas III rumah sakit.

e)      Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin. Fokus ini bertujuan melindungi penduduk miskin dari kemungkinan ketidakmampuan menghadapi guncangan sosial dan ekonomi. Program teknis yang di buat oleh pemerintah seperti :
o   Peningkatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) dan anak (PUA)
o   Pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, komunitas adat terpencil, dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya
o   Bantuan sosial untuk masyarakat rentan, korban bencana alam, dan korban bencana social
o   Penyediaan bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang memenuhi persyaratan (pemeriksaan kehamilan ibu, imunisasi dan pemeriksaan rutin BALITA, menjamin keberadaan anak usia sekolah di SD/MI dan SMP/MTs; dan penyempurnaan pelaksanaan pemberian bantuan sosial kepada keluarga miskin/RTSM) melalui perluasan Program Keluarga Harapan (PKH).
o   Pendataan pelaksanaan PKH (bantuan tunai bagi RTSM yang memenuhi persyaratan).

Program-Program Pemerintah Dalam Menanggulangi Kemiskinan di Indonesia

1.            Anggaran untuk program-program yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran dilaksanakan dengan pendekatan pemberdayaan berbasis komunitas dan kegiatan padat karya.
2.            Mendorong APBD provinsi, kabupaten dan kota pada tahun-tahun selanjutnya untuk meningkatkan anggaran bagi penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja
3.            Tetap mempertahankan program lama seperti:
a) BOS (Bantuan Operasional Sekolah)
b) RASKIN (Beras Miskin)
c) BLT (Bantuan Langsung Tunai)
d) Asuransi Miskin, dsb
4.            Akselersi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas harga khususnya harga beras (antara lain: menjaga harga beras dipasaran tidak lebih dari Rp.5000,- per Kg)
5.            Memberikan kewenangan yang lebih luas kepada masyarakat dalam pengambilan keputusan pembangunan
6.            Sinergi masyarakat dengan pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan
7.            Mendayagunakan potensi dan sumberdaya lokal sesuai karakteristik wilayah
8.            Menerapkan pendekatan budaya lokal dalam proses pembangunan
9.            Prioritas kelompok masyarakat paling miskin dan rentan pada desa-desa dan kampung-kampung paling miskin
10.        Kelompok masyarakat dapat menentukan sendiri kegiatan pembangunan yang dipilih tetapi tidak tercantum dalam negative list
11.        Kompetitif: desa-desa dalam Kecamatan haus berkompetisi untuk memperbaiki kualitas kegiatan dan cost effectiveness
12.        PPK, P2KP, PPIP SPADA dan diperkuat program-program kementrian/lembaga
13.        Program Keluarga Harapan (PKH), berupa bantuan khusus untuk pendidikan dan kesehatan
14.        Program pemerintah lain yang bertujuan meningkatkan akses masyarakat miskin kepada sumber permodalan usaha mikro dan kecil, listrik pedesaan, sertifikasi tanah, kredit mikro.
15.        Program Pengembangan Bahan Bakar Nabati (EBN). Program ini dimaksudkan untuk mendorong kemandirian penyediaan energi terbaukan dengan menumbuhkan “Desa Mandiri Energi”.
16.        Penegakan hukum dan HAM, pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi.
17.        Percepatan pembangunan infrastruktur
18.        Pembangunan daerah perbatasan dan wilayah terisolir
19.        Revitalisai pertanian, perikanan, kehutanan, dan perdesaan
20.        Peningkatan kemampuan pertahanan, pemantapan keamanan dan ketertiban, serta penyelesaian konflik
21.        Peningkatan aksesbilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan
22.        Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-Mandiri).

Beberapa program yang perlu dilakukan agar kemiskinan dapat dikurangi

v  meningkatkan pendidikan rakyat. Sebisa mungkin pendidikan harus terjangkau oleh seluruh rakyat Indonesia. Banyaknya sekolah yang rusak menunjukkan kurangnya pendidikan di Indonesia. Tentu bukan hanya fisik, bisa jadi gurunya pun kekurangan gaji dan tidak mengajar lagi
v  pembagian tanah/lahan pertanian untuk petani. Paling tidak separuh rakyat (sekitar 100 juta penduduk) Indonesia masih hidup di bidang pertanian. Menurut Bank Dunia, mayoritas petani Indonesia memiliki lahan kurang dari 0,4 hektar. Bahkan ada yang tidak punya tanah dan sekedar jadi buruh tani. Kadang terjadi tawuran antar desa hingga jatuh korban jiwa hanya karena memperebutkan lahan beberapa hektar
v  tutup bisnis pangan kebutuhan utama rakyat dari para pengusaha besar. Para petani/pekebun kecil sulit untuk mengekspor produk mereka. Sebaliknya para pengusaha besar dengan mudah mengekspor produk mereka (para pengusaha bisa menekan/melobi pemerintah) sehingga rakyat justru bisa kekurangan makanan atau harus membayar tinggi sama dengan harga Internasional. Ini sudah terbukti dengan melonjaknya harga minyak kelapa hingga 2 kali lipat lebih dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan akibat kenaikan harga Internasional. Pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa
v  lakukan efisiensi di bidang pertanian. Perlu dikaji apakah pertanian kita efisien atau tidak. Jika pestisida kimia mahal dan berbahaya bagi kesehatan, pertimbangkan predator alami seperti burung hantu untuk memakan tikus, dsb. Begitu pula jika pupuk kimia mahal dan berbahaya, coba pupuk organik seperti pupuk hijau/kompos. Semakin murah biaya pestisida dan pupuk, para petani akan semakin terbantu karena ongkos tani semakin rendah
v  data produk-produk yang masih kita impor. Kemudian teliti produk mana yang bisa dikembangkan di dalam negeri sehingga kita tidak tergantung dengan impor sekaligus membuka lapangan kerja. Sebagai contoh jika mobil bisa kita produksi sendiri, maka itu akan sangat menghemat devisa dan membuka lapangan kerja. Ada 1 juta mobil dan 6,2 juta sepeda motor terjual di Indonesia dengan nilai lebih dari Rp 200 trilyun/tahun. Jika pemerintah menyisihkan 1% saja dari APBN yang Rp 1.000 trilyun/tahun untuk membuat/mendukung BUMN yang menciptakan kendaraan nasional, maka akan terbuka lapangan kerja dan penghematan devisa milyaran dollar setiap tahunnya
v  stop eksploitasi atau pengurasan kekayaan alam oleh perusahaan asing. Kelola sendiri. Banyak kekayaan alam kita yang dikelola oleh asing dengan alasan kita tidak mampu dan sedang transfer teknologi. Kenyataannya dari tahun 1900 hingga saat ini ketika minyak hampir habis kita masih ”transfer teknologi”.


Sumber: