Rabu, 11 Juni 2014

Dispenda Targetkan PBB P2 Tahun 2014 sebesar Rp.65 Miliar


 NaraSumber Komunitas News Edisi 06 Juni – 22 Juni 2014

Dinas Pendapatan Kota Bogor utnuk tahun 2014 menargetkan penerimaan PBB P2 (Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Pedesaan) sebesar Rp.65 Miliar. Hal ini diungkapkan dalam rapat koordinasi Pengelolaan PBB P2 di Desa Gumati. Dalam meningkatkan penerimaan dalam bidang pajak dispenda sedang melakukan evaluasi pendistribusian SPPT PBB P2 kepada masyaraakat. Persentase pendistribusian telah mencapai 93%, dan SPPT sudah tersebar kepada wajib pajak.
Jatuh tempo pembayaran PBB P2 pada tanggal 30 September 2014. Dispenda menghimbau agar masyarakat yang sudah menerima SPPT dapat segera membayar dan tidak menunggu jatuh tempo. Dispenda juga menghimbau kepada masyarakat yang belum menerima SPPT PBB P2 agar segera menghubungi kantor kelurahan setempat atau kantor Dispenda.
 Pada tahun 2013 Dispenda menargetkan akan menerima PBB P2 sebesar Rp.62,5 Miliar namun hasil yang dicapai lebih besar yaitu berkisar hingga Rp.67 Miliar. Hal ini merupakan hasil kerja keras petugas dan staff di Dispenda Kota Bogor, dan berkat kesadaran masyarakat dalam pentingnya membeyar pajak.  Penerimaan PBB P2 tertinggi diraih oleh Kecamatan Bogor Barat.
Dalam memberikan pelayanan yang lebih baik dalam membantu masyarakat untuk memenuhi tanggung jawabnya, Dispenda Kota Bogor bekerja sama dengan beberapa aparat seperti BPN, PPAT dan Bank Jabar.

ADB Desak Pemerintah Naikkan Subsidi Pendidikan



 NaraSumber Komunitas News Edisi 07 April – 24 April 2014

Deputy Country Director Asian Development (ADB) Edimon Ginting, menyrankan pemerintah menaikkan subsidi pendidikan. Sebab dampaknya akan meningkatkan kualitas penduduk. Reformasi structural salah satunya dengan cara penghapusan subsidi bahan akar secara bertahap. Dengan menghapuskan subsidi BBM dan mengalihkan subsidi tersebut untuk memperbaiki produktivitas.
Produktivitas Indonesia cenderung asih rendah, hal ini dapat diperbaiki dengan memberikan edukasi atau skill labour, yaitu dengan menggunakan dana subsidi BBM. Sistem ini dinilai lebih bermanfaat dibandingkan dengan memberikan subsidi BBM yang tidak pernah tepat sasaran.
Hal ini membutuhkan proses, namun masyarakat akan dapat menerima. Kita lebih membutuhkan spending untuk produktivitas, dengan begitu dapat membuat subsidi kita tidak membengkak. Hal ini juga dapat membantu kondidi fiskal menjadi lebih baik.
Anggaran yang dilontarkan untuk memberikan subsidi BBM saat ini telah mencapai Rp.210 triliun, dan diperkirakan akan terjadi pembengkakan hingga mencapai Rp.270 triliun. Sehingga dibutuhkan pengkajian lebih jauh lagi. Dana tersebut bukankah lebih baik untuk digunakan dalam meningkatkan mutu pendidikan yang ada di Indonesia. Sehingga Indonesia memiliki generasi yang lebih baik lagi untuk membangun NKRI.

Rabu, 28 Mei 2014

Indonesia Belum Siap Hadapi Pasar Bebas

NaraSumber Komunitas News Edisi 17 Maret – 01 April 2014

Menurut Rieke Diah Pitaloka (politikus PDIP) hingga saat ini Indonesia belum memiliki persiapan yang matang dalam menghadapi ppasar bebas. Terutama dalam kategori Tenaga Kerja, jika tenaga kerja dari seluruh Negara ASEAN memasuki Indonesia, maka tenaga kerja Indonesia akan terlibas dengan tenaga kerja dari negara sahabat. Bila hal ini terjadi, maka akan menghancurkan Negara sendiri. Pasar bebas ASEAN akan dimulai tahun 2015 medatang. Momen ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah dalam mempersiapkan Tenaga Kerja Indonesia.
Dalam menghadapi Pasar Bebas, pemerintah perlu meningkatkan proteksi prooduk dalam negeri khususnya menyiapkan Tenaga Kerja Indonesia. Hal ini harus dialakukan agar Indonesia tidak hanya menjadi ‘budak’ Negara ASEAN saja. Negara – Negara mayoritas di ASEAN sudah mempersiapkan Tenaga Kerja mereka. Secara global pasar bebas akan menghilangkan sekat aturan – aturan yang memberatkan terjadinya lalu lintas modal, jasa, dan barang serta berdampak juga kepada keluar masuk secara bebas tenaga kerja asing.
Pasar Bebas tersebut dikemas untuk menyelamatkan perekonomian bangsa.namun yang menjadi fokus kita adalah bagaimana menyelamatkan Negara dan rakyat kita, yang pastinya dilakukan juga oleh Negara lain.

Senin, 26 Mei 2014

Dinas Pendidikan Rajanya Korupsi



NaraSumber Komunitas News Edisi 17 Maret – 01 April 2014

Meski pemerintah tengah gencarnya membrangus par koruptor, namun penyimpangan terus terjadi hingga bobolnya uang Negara. Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat selama kurun waktu 2003 – 2013, uang Negara yang dibobol sebesar Rp.619,0 miliar dari 296 kasus korupsi di dunia pendidikan.
Provinsi banten disebut ICW sebagai juara korupsi dana pendidikan dengan kerugian Negara mencapai Rp.209,0 miliar dengan 10 kasus. Sementara Jawa Barat, korupsi terjadi 33 kasus dengan kerugian Rp.22,7 miliar. Hasil pantauan ICW menyebutkan dari 436 kasus yang ditangani aparat penegak hukum, sekitar 12% atau sebanyak 54 kasus terjadi pada sektor pendidikan.
Di 2003 dan 2013 misalnya, jumlah kasus yang terjadi setiap tahunnya hanya 8 kasus. Namun ICW mencatat kerugian yang dialami Negara mencapai Rp.19,0 miliar di tahun 2003 dan Rp.99,2 miliar pada tahun 2013. Dana Alokasi Khusus (DAK) merupakan sektor yang paling sering dikorupsi dengan jumlah kasus sebanyak 84 kasus dengan kerugian sebesar Rp.265,1 miliar. Selain DAK yang menjadi langganan korupsi yaitu dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) dengan 48 kasus. Namun dana tidak pidana untuk korupsi dana BOS lebih ringan dibandingkan dengan DAK.
Kasus korupsi Sarana Prasarana (SarPras) di perguruan tinggi terjadi 9 kasus korupsi yang mencapai kerugian sebesar Rp.57,7 miliar.meskipun Jawa Barat provinsi yang paling banyak terjadi kasus korupsi dana pendidikan dengan 33 kasus sebesar Rp.22,7 miliar. Kasus korupsi yang lebih besar terjadi di Provinsi Banten 72 kasus dengan total Rp.143,7 miliar pada tahun 2008, dan sebanyak Rp.207,5 miliar pada tahun 2012.

Sabtu, 24 Mei 2014

Tugas 3 Bahasa Inggris Bisnis2



Tugas 3
Write down  something we should or shouldn’t do and can or can’t do in these places:
1.      Library:
a.       We are expected to borrow a book
b.      We aren’t expected to fold a book
c.       We are allowed to be quiet in library
d.      We aren’t allowed to bring a snack or a drink in library
2.      Museum:
a.       We are supposed to listen guide when tell about a history the museum
b.      We aren’t supposed to take a picture
c.       We are permitted to quite in museum
d.      We aren’t permitted to touch the historic things
3.      Restaurant:
a.       We are expected to buy a food
b.      We aren’t expected to give a tip
c.       We are allowed to order and pay in cashier
d.      We aren’t allowed to smoke in the restaurant
4.      Tram:
a.       We are supposed to give a permission for women pregnant to sit first
b.      We aren’t supposed to bring a big load
c.       We are permitted to buy a ticket when we use a tram
d.      We aren’t permitted to bring a animal in tram
5.      Park:
a.       We are expected to jogging in the park
b.      We aren’t expected to bring a animal
c.       We are allowed to throw the trash in the available place
d.      We aren’t allowed to bring a wild animal

Kamis, 01 Mei 2014

Tugas 2 B. Inggris Bisnis 2



I.         In the following sentences supply the articles (aan or the) if they are necessary. If no article is necessary, write Ø.

1.      Jason’s father bought him a bicycle that he had wanted for his birthday.
2.      Rita is studying an English and Ã˜ math this semester.
3.      The judged asked a witness to tell the truth.
4.      Please give me a cup of Ã˜ coffee with Ã˜ cream and Ã˜ sugar.
5.      A big books on the table are for my history class.
6.      When you go to the store, please buy a bottle of Ã˜ chocolate milk and Ã˜ dozen oranges.
7.      Rita plays Ã˜ violin and her sister plays a guitar.
8.      While we were in Ã˜ Alaska, we saw an Eskimo village.
9.      The chair that you are sitting is broken.
10.  On our trip to Ã˜ Spain, we crossed The Atlantic Ocean.


I.         Fill in the blanks with the appropriate form of other.

1.      This pen isn’t working. Please give me another
2.      If you’re still thirsty, I’ll make another pot of coffee.
3.      This dictionary has a page missing. Please give me another
4.      He doesn’t need those books. He needs the others
5.      There are thirty people in the room. Twenty are from Latin America and the others are from others countries.
6.      Six people are in the store. Two were buying meat. Others was looking at magazines.Others was eating a candy bar. The others were walking around looking for more food.
7.      This glass of milk is sour. Another glass of milk is sour too.
8.      The army was practicing its drills. One group was doing artillery practice. Another was marching; another was at attention; and the other was practicing combat tactics.
9.      There are seven students from Japan. Others are from Iran, and the others are fromothers places.

10.  We looked at cars today. The first two we far too expensive, but the other ones were reasonably priced.


Minggu, 16 Maret 2014

Tugas 1 Bahasa Inggris Bisnis 2 (Personal Description)



Nama : Mikha Paricha
NPM : 24211485
Kelas : 3EB13


Hello my name is mikha paricha. I was birth in bogor, 19th march 1994. I was a first daughter in my family. I have two little sister and one little brother. My favorite food is ‘Telor Balado’ and I also like Korean food, Japanese food, and so many tradisional food. My favorite drink is ‘Teh Tarik’ and I also like a vodka, cola, and another sweet drink. My favorite color is black, gray, blue, brown, and red. I have so many hobby, my hobby is listening a music, singing, playing guitar, watching movie and shopping. My favorite woman singer is Mariah Carey, Celine Dion, Adele, Beyonce, and Christina Aguilera. My favorite man singer is Brian Mcknight, David Archuleta, Joey Mcntrye, Keith Martin, and Brian Adams. My favorite movie is Harry Potter, Star Trek, and Korean movie. I was studied in Pembangunan Junior high school and also studied in Kosgoro senior high school. Now I study in gunadarma university. In gunadarma university I studying accounting. I ever  leave my study and worked in a Mall, I worked as a admin in Food Court Management, but now I was resign and I continue my study. I have a big dream in my life. My dreams is want to be a ‘Analis Keuangan’ or to be a ‘Konsultan Keuangan’. Because of that I have to study hard and reach my dream. My parents always says to me ‘you can change the world if you can reach you’re dream so don’t you give up of you’re dream’, and they also says ‘sometimes, you have to give up on people , not because you don’t care but because they don’t care’. I hope, I can make my parents proud of me.


Tugas: In gunadarma university              I          studying       accounting
               Compliment of place                Subject        Verb                Object